Sembilan belas tahun, akhirnya...
Tuhan, ada yang kau saksikan sedari tanganku menggenggam hujan.
Ketika lautan masih bisa bercakap riang dengan suara yang tak pernah kulupakan. Dan kala aku masih belum terlalu jauh, dari pelukanMu...
Engkau tahu bagaimana aku tumbuh, engkau mahatahu bagaimana caraku bertahan dalam ketidakmampuanku. Kau utus pahlawan-pahlawan dalam menangguhkanku, dan engkau menerimaku dengan segala kekuranganku..
Hari ini, beberapa tahun lalu. Kau pinta sejenak langit menangis bahagia untukku. Mencurahkan berkat dan isyarat yang harus kupertanggungjawabkan. Meski saat itu aku hanya bisa memandang penuh kagum, diam dalam keterpakuanku, hilang dalam terang cahayaMu. Lalu aku berharap, semoga ada yang menantiku disana. Semoga kelak aku mengerti, tanpa harus bertanya, hanyut dalam damai cintaMu..
Tuhan, andai engkau mengizinkan, aku ingin mengenang hari-hari silam. Meski aku paham benar, ada yang tak sanggup kau lewatkan. Namun biar nanti menjadi kenangan, apa yang telah kupanjatkan di dunia, kepadaMu di akhirat. Apa yang telah menjadi ketakutanku, dan kau catat sebagai ujian terpanjang.
Umurku telah berkurang..
Ya Tuhan..
Kapan bisa kuraih bahagiaMu yang sejati?
Terima kasih untukmu, sungguh terima kasih..
Jadikanlah kedewasaanku jalan menuju pelukanMu. Jangan jauhkan aku dariMu, permudahlah apa yang memang harus kulewati sebagai cobaanMu. Jangan biarkan aku menyerah, sebab telah kujanjikan kemenangan bagi pahlawan-pahlawanku yang kini lelah berjuang. Izinkan aku menggantikan rindu kepadaMu, kan kuselesaikan takdirku dengan sebaik-baik kehendakMu..
Tuhan,
kabulkanlah....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar